Bagi Aquazone Indonesia, mengekspor setiap paket ke tempat tujuannya dengan cepat, aman, dan tepat waktu merupakan persoalan hidup atau mati.

Ikan kecil di kolam besar

Hartono Kintadjaja menyayangi ikan-ikan miliknya. Seperti banyak akuaris amatir lainnya, Hartono mengoleksi dan merawat ikan hiasnya dalam beberapa akuarium di rumahnya. Ia paling suka dengan ikan cichlid, yaitu ikan hias air tawar dari Afrika, dan mulai mengembangbiakannya.

Pada 2006, Hartono mulai mengekspor ikan cichlid peliharaannya kepada para pencinta ikan lainnya. Sesuatu yang awalnya hanya hobi, berubah dengan cepat menjadi sebuah bisnis yang berkembang pesat.

Saat ini, Aquazone Indonesia memiliki lebih dari 2.500 akuarium di sebuah fasilitas khusus, mengembangbiakan dan mengekspor 500+ jenis ikan hias air tawar ke lebih dari 40 negara di dunia.

Namun, mengirim ikan hidup memiliki tantangan sendiri

Ikan bukan hanya memerlukan air. Mereka juga mengonsumsi oksigen dari air, yang harus diisi kembali melalui difusi untuk mencegah ikan kekurangan oksigen. Karenanya, kurang dari setengah volume di dalam kemasan tahan air dapat diisi dengan air, sedangkan sisa ruangnya diisi dengan oksigen.

Setelah ikan disiapkan dan dikemas untuk perjalanan, mereka harus segera diambil oleh perusahaan pengiriman agar waktu yang berharga tidak terbuang sia-sia.

Itu sebabnya Hartono membutuhkan penyedia ekspor yang andal dan profesional yang dapat merespons permintaan pengambilan dengan segera dan mengirimkan ikan kepada masing-masing pelanggan dengan cepat dan aman.

Hal yang lebih penting bagi Hartono, berarti ikan yang lebih sehat dan bahagia. "Tujuan kami adalah melestarikan alam untuk generasi berikutnya," katanya. Fin-tastik!

Pergi ke balik layar: ketahui bagaimana perusahaan berbasis di Indonesia ini berdiri dan apa yang terjadi selanjutnya dalam perjalanan mereka dari lokal ke global. Anda juga dapat membaca panduan pengemasan kami tentang cara mengirim barang pecah-belah atau barang yang tidak biasa.