Dengan misi tersebut, tim di Liviri ingin berkolaborasi dengan FedEx tidak hanya untuk mengangkut boks yang dapat digunakan kembali tetapi juga untuk membantu mereka mengujicobakannya sebelum diluncurkan.

Konsep mengirimkan makanan segar langsung ke konsumen adalah suatu hal baru tapi saat ini terus berkembang pesat. Nielsen memprediksi penjualan makanan beku dan minuman akan berlipat ganda di tahun 2024 dan peluang inilah yang telah melahirkan Liviri. Namun, tim Otter Products tidak hanya ingin mengirimkan makanan mudah busuk secara aman dan terjaga suhunya, mereka juga ingin memastikan bahwa desain yang dibuat dapat menjawab permasalahan wadah sekali pakai yang sangat menonjol di kategori benda tersebut. Meskipun banyak produk "pakai lalu buang" ini terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang, masih ada yang menggunakan Styrofoam sebagai kemasan utama.

Boks Liviri juga menjaga isinya tetap dingin, 80% lebih unggul dari boks bergelombang terisolasi dalam kondisi yang sangat panas. Hal ini memungkinkan jangka waktu pengiriman yang lebih lama dan jenis makanan mudah busuk lainnya yang mungkin tidak dapat dikirimkan pada suhu tertentu.

Boks tersebut dapat dijual ke berbagai perusahaan untuk dikelola atau dipinjam melalui Liviri secara langsung. Boks tersebut mudah dibersihkan dan disterilisasi sementara bagian yang lebih mudah rusak dan robek, seperti klip penutup, dapat mudah diganti untuk menjaga boks tersebut dalam peredaran.

Setelah boks memenuhi tugasnya, boks dapat didaur ulang karena 95% bahannya dapat didaur ulang.

Pelanggan kini mengirimkan hampir segala macam hal mulai dari salmon hasil tangkapan sampai kopi dan kue pai mewah. Tim juga menciptakan Liviri Vino, yaitu boks Liviri yang didesain khusus untuk botol anggur, yang menjadi segmen produk populer dalam e-commerce. "Para pengguna akhir juga cenderung lebih sadar lingkungan dan menghargai fakta bahwa wadah yang digunakan masuk kembali ke sistem untuk digunakan ulang," ujar Kyle Fanning, manajer senior inovasi produk di Otter Products.

"Mendaur ulang material adalah hal penting," Fanning berkata. "Namun, dapat menggunakan kembali sesuatu hal yang penting bagi pengantaran sehari-sehari dengan begitu sering adalah perubahan terbesar yang kami lihat."

Di Laboratorium Kemasan FedEx di Memphis, Tennessee, manajer desain dan pengembangan kemasan Tyler Kenney dan timnya harus berpikir di luar kotak — secara harfiah — untuk sampel yang dikembangkan oleh Liviri. "Mereka datang ke lab kami di tahun 2017 dan membawa prototipe yang dicetak 3D, dan saat itulah umpan balik terkait kemasan dimulai," Kenney menjelaskan.

Kenney, teknisi pengemasan yang telah bekerja dengan kami selama 8 tahun, menjelaskan bagaimana lab tidak memiliki pengujian tekanan untuk boks sebesar Prototipe Liviri dan harus mencari cara baru untuk menguji daya tahannya, termasuk simulasi pengujian jatuh. "Kami juga harus memastikan kemasan itu cocok dengan sistem ban berjalan kami," Kenney menambahkan. "Anda tidak ingin melihat boks itu tergelincir atau menyebabkan mesin macet." Untungnya, skenario itu tidak pernah terjadi selama masa uji coba...dan tidak pernah terjadi sampai sekarang.

Lab pengemasan menguji antara empat dan lima ribu kemasan per tahun yang dilakukan tanpa biaya untuk semua jenis pelanggan. Di akhir pekerjaan pengembangan awal tim kami dengan Liviri, boks yang dibuat memenuhi standar pengujian ketat dan tahan untuk menjalani banyak siklus pengiriman karena desainnya yang keras.

Kenney menyatakan bahwa mereka masih mencari cara untuk terus meningkatkan pengalaman pelanggan dan anggota tim FedEx yang mengarahkan kontainer yang dapat digunakan kembali melalui sistem tersebut. "Ini adalah kolaborasi yang baik yang saya rasa akan menghasilkan dampak signifikan jika masyarakat memahami keuntungan dari kemasan yang dapat digunakan kembali."